Sunday, November 2, 2014

Virus Ebola Sudah Masuk Indonesia?

Virus Ebola. Sebuah kabar mengejutkan menjadi hits di televisi. Seorang TKI asal Kediri yang pernah bekerja di Liberia terkena suspect Ebola. Ia pulang dari Liberia setelah kontak kerjanya selesai sekitar tanggal 25 atu 26 Oktober 2014. Seperti kita ketahui Liberia merupakan salah satu negara endemik virus Ebola.

korban virus ebola
Korban Ebola
sumber poto odestory.com

Ebola merupakan virus yang sangat ganas dan cepat dalam penularannya. (Baca: Dunia Waspada Ebola). Sekarang semua negara waspada memelototi mobilitas penduduknya atau pendatang terutama dari negara-negara Afrika Barat.

Identitas penderita suspect virus ebola sekarang sedang dirawat dan diisolasi di RS Soedono. Memang masih suspect, artinya masih diduga karena ia sakit demam tinggi setelah pulang dari Liberia. Hal ini cukup mengkhawatirkan mengingat memang virus tersebut mudah menular dan sangat ganas. Di Afrika Barat sendiri sudah menelan korban 4.000 lebih meninggal dan 10.000 orang lebih terinfeksi.

Kewaspadaan Pemerintah Indonesia terhadap Ebola ini harus diacungi jempol. TKI yang suspect virus tersebut sempat ditahan di Bandara Soekarno Hatta. Langkah selanjutnya juga harus dilakukan adalah menelisik pesawat yang membawa SI TKI ke Indonesia. Seperti diketahui, di Afrika Barat sendiri banyak yang terinfeksi hanya gara-gara terkena sisa keringat atau cairan tubuh si penderita yang menempel di jok/kursi taksi. Begitu pula Bus yang membawa si TKI dari Jakarta ke Kediri harus diselidiki dan segera diambil tindakan.

Virus ebola bisa bertahan lama meskipun tidak berada dalam tubuh manusia. Kejadian-kejadian penyebarannya justru bukan dari kontak langsung dengan penderita/korban. Tenaga-tenaga medis pun banyak yang terkena, termasuk perawat dan dokter dari Amerika Serikat dan Inggris.

Masa inkubasi virus mengerikan ini selama 21 hari. Jadi setelah 21 hari dapat dipastikan seseorang yang suspect terkena atau tidaknya melalui pemeriksaan sampel darah. Sekian dulu tulisan ini semoga bermanpaat dan meningkatkan kewaspadaan kita terhadap virus Ebola